Blog Archives

Wawancara dengan Bekicot – dari Novel “Jazz, Parfum, dan Insiden”

Seno Gumira Ajidarma menulis bila jurnalisme dibungkam, sastra harus bicara. Kata itulah yang mengawali nafas dalam novel – lama sih, cuman saya baru baca- “Jazz, Parfum, dan Insiden”

Jazz, Parfum, dan Insidennovel three in one kalo saya bilang, karena tiap bab-nya berlaku hukum selang-seling. Bab x menceritakan tentang Jazz, (x+1) bertutur tentang Parfum, dan (x+2) mengungkap cerita tentang Insiden. Kemudian 2x tentang Jazz lagi. Kerennya tiga hal yang awalnya saya anggap berjauhan ini bisa nyambung. Walau di akhir saya meng-skip beberapa tulisan tentang Jazz dan Parfum. Bukan gak suka, tapi gak ngerti Jazz dan Parfum.. Soal insiden??? yaaa tiap hari di negara ini banyak insiden kan? Jadi rada terbiasa.

dan ini potongan salah satu bab yang paling saya suka

“Wawancara dengan Bekicot”

lanjut baca